Tata Cara & Doa Mengubur Mayat Kucing sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Termasuk Kucing Kelindas Mobil
Begitu cintanya Rasulullah, Nabi Muhammad SAW pada hewan kucing, tata cara menguburkan mayat kucing pun tak bisa sembarangan.
Berikut cara menguburkan kucing yang sesuai dengan ajaran Islam.
Kucing adalah binatang yang banyak dipelihara oleh manusia, bahkan sejak ribuan tahun lalu.
Seperti yang kita ketahui, kucing juga merupakan hewan peliharaan Rasulullah yang paling beliau sayangi.
Meski demikian, kucing diperkirakan hanya memiliki umur 10-15 tahun saja.
Ternyata, ada doa dan cara untuk mengubur kucing yang sudah mati.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah cara menguburkan kucing yang sudah mati.
Pilih lokasi menguburkan kucing
Apabila kucing yang mati tersebut adalah kucing peliharaan kita, maka lebih baik kuburkan di lingkungan rumah saja.
Pastikan lokasi untuk menguburkan kucing jauh dari sumur dan sumber air tanah agar tidak menyebabkan bau pada air.
Namun, jika kita menemukan kucing mati di jalan karena tertabrak mobil, maka lebih baik dikuburkan di dekat kucing tersebut ditemukan.
Membuat lubang
Tata cara menguburkan kucing yang pertama adalah membuat lubang yang berbentuk persegi panjang.
Ukuran lubang tersebut usahakan 2 kali panjang kucing dengan kedalaman sekitar 30 cm.
Untuk lebar lubang kucingnya, sesuaikan dengan ukuran kucing.
Selain itu, pilihlah tanah yang kering untuk membuat lubang tersebut.
Beri alas untuk mayat kucing
Selanjutnya, cara menguburkan kucing menurut Islam adalah dengan memberinya alas berupa dedaunan yang masih segar.
Usahakan menggunakan daun yang permukaanya luas, seperti daun pisang.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir bau yang timbul dari mayat kucing tersebut.
Akan tetapi, untuk menguburkan kucing yang tertabrak lebih baik dibungkus menggunakan kain karena akan mengeluarkan darah yang banyak.
Hal ini dilakukan agar darah tidak berceceran di sekitar.
Menimbun tanah dan memberi tanda
Selanjurnya, kuburkan kucing pada lubang dan timbun dengan tanah hingga padat.
Menimbunnya dengan padat juga akan meminimalisir bau tidak sedap.
Setelah selesai dikuburkan maka berilah tanda pada kuburan kucing tersebut dengan batu.
Mengubur kucing yang mati menurut Islam
Apabila kita menabrak kucing dengan tidak sengaja, maka kita tidak menanggung risiko apapun.
Akan tetapi jika kucing itu adalah peliharaan orang lain, maka kita wajib menanggung ganti rugi.
Allah SWT berfirman:
“Tidak ada dosa bagi-mu untuk perbuatan yang kamu tidak sengaja, tetapi (yang ada dosa) apa yang disengaja oleh hatimu.” (QS. Al-Ahzab: 5).
Berkah mengubur kucing adalah memuliakan makhluk ciptaan Allah SWT, begitu juga dengan mendoakannya.
Hukum mendoakan kucing sebenarnya dibolehkan, akan tetapi tidak ada doa khusus dalam Islam yang mengajarkan hal tersebut.
Kita cukup mengubur mayat kucing setelah mati, karena memang diajarkan dalam Islam.
Secara manusiawi, merasa sedih karena kepergian kucing atau sesuatu yang disayangi hukumnya adalah mubah atau diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan.
Alasan Nabi Muhammad SAW Sangat Mencintai Kucing
Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya.
Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).
Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis? (TribunStyle.com/Anggie)
HALAMAN SELANJUTNYA:
0 Response to "Tata Cara & Doa Mengubur Mayat Kucing sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Termasuk Kucing Kelindas Mobil"
Posting Komentar